Rabu, 08 Juli 2009

play




TUDUNG SAJI, PLIIIIIIIS……!

Yapto hari ini dia bolak-balik ke kantor walikota menemui Kadis Pariwisata dan Kebudayaan yang selalu tidak ada di tempat. Dua bulan lagi memang hari jadi kota Surabaya, semua pejabat banyak yang sibuk termasuk rombongan anggota dewan yang hari ini akan terbang ke Belanda untuk mengadakan penelitian guna menentukan kapan sebenarnya hari jadi kota ini. Rombongan anggota dewan itu menggunakan empat bus besar karena keluarga dan sanak familinya ikut juga, mereka akan dilepas oleh walikota dan diberangkatkan dengan pengawalan dua motor besar yang meraung-raung menuju bandara Juanda.

Begitu pentingkah ulang tahun kota ini, benarkah Surabaya butuh dan ingin di ulang tahuni. Aku jadi membandingkan para pejabat itu dengan Krisdayanti atau Nia Daniati. Ya.. Krisdayanti misalnya pernah, mengadakan pesta ulang tahun yang meriah dengan biaya ratusan juta di tempat yang mewah untuk merayakan ulang tahun anaknya yang baru berumur satu tahun, anak satu tahun tentu tidak membutuhkan semua itu, dasar aja ibunya yang keganjenan. dia hanya ingin memenuhi kebutuhan pamer gaun, model rambut terbaru dan make up di depan hadirin hadirot yang semuanya juga sudah besar-besar dan sexy-sexy anak-anak kecil justru minoritas di tempat itu. Mengatas namakan anak satu tahun untuk tebar-tebar pesona di infotainment sambil bilang demi anak, kasih sayang dan lain-lain, giliran anaknya di suruh tiup lilin lilinnya malah di pegang .

Setahuku belum pernah ada seorang anak yang menganggap ibu bapaknya tidak sayang padanya karena waktu umur setahun ulang tahunnya tidak dirayakan. Tapi bagaimanapun Krisdayanti dan Nia Daniati pake duitnya sendiri, beda dengan dengan anggota dewan itu dia pake duit pajak bumi dan bangunan ruamahku yang fasilitasnya dekat kemana-mana itu. Anggota dewan, mereka pergi ke Belanda juga mengatasnamakan keinginan rakyat, padahal aku sebagai rakyat gak minta Surabaya ulang tahun keinginan rakyat sangat sederhana dan gak aneh-aneh, aku misalnya, aku cuma minta jogging track di perbaiki sama lapangan bola di banyakin trus kalo bisa café-café di gratisin terutama Starbuck dan kedai donat J.co. Lagian ngapain juga mereka nyari tanggal ulang tahun Surabaya sampe ke Belanda salah salah yang nanti di peringati malah ulang tahunnya VOC . Kalo memang tanggal ulang tahun itu datanya ada di Belanda kenapa juga gak minta tolong sama Mia Audina, kan lebih praktis dan hemat cuma modal sms doang. Trus kalo lahirnya kota Surabaya dihitung mulai sejak jaman Belanda umurnya ketuwiran. Gak sexy lagi, mending di itung dari sejak lahirnya band Dewa 19 aja jadi umurnya masih belasan, masih kinyis-kinyis, modis, bergairah meletup-letup kaya Lumpur lapindo.

Lalu ada urusan apa Yapto bolak balik menemui Kadis Pariwisata dan Kebudayaan? Sama dengan anggota dewan itu diapun ingin mnyumbangkan sesuatu yang berharga untuk kota ini, dia sedang mengadakan penelitian penting berkaitan eksistensi kota ini selain bonek dan hari jadinya. Dia butuh dukungan dari walikota dan jajarannya, ini sangat penting katanya. Menurutnya dalam sejarah babad Surabaya sering di ceritakan bahwa wilayah Surabaya adalah daerah tempat bertempurnya dua kekuatan yang maha dahsyat antara ikan Suro dan Buaya. Pertempuran itu sangat hebat hingga membutuhkan waktu berbulan-bulan, wilayah yang dibutuhkan untuk bertempurnyapun sangat luas, seluas kota ini sekarang. Tapi sampai saat ini tidak diketahui apa penyebab pertempuran tersebut, apa yang diperebutkan oleh kedua mahluk sakti itu dan siapa pemenangnya. Inilah yang ingin dia ungkap melalui penelitiannya.

Menurut teorinya yang rumit dan sangat klenik dia meyakini bahwa yang diperebutkan adalah seorang putri yang sangat cantik rupawan dan putri itu adalah nenek buyut dari nenek buyutnya. Ikan Suro sakti itu juga tidak lain adalah seorang pangeran gagah yang dulunya tinggal di daerah Tandes. Sedangkan siluman Buaya adalah seorang pertapa sakti yang tinggal di daerah kenjeran sekarang. Masih menurut dia pemenang dalam pertempuran itu adalah pangeran suro yang kemudian menikahi putri cantik yang tiada lain adalah nenek buyut dari nenek buyutnya itu, dan dia adalah salah satu keturunannya. Aku selalu menyangkal pendapatnya soal pemenang pertempuran itu, menurutku pemenangnya adalah siluman buaya, siluman buaya itu yang menikahi nenek buyut dari nenek buyutnya Yapto. Apa buktinya? Buktinya ya.. Yapto keturunnanya, walaupun wajah dan tampangnya pas-pasan tapi dia playboy banget alias buaya.

Banyak orang di ibunya pertiwi ini yang ingin di anggap penting dengan melakukan hal-hal yang tidak penting tapi seolah-olah penting, contohnya segerombolan anggota dewan itu, tentu temanku Yapto juga termasuk di dalamnya, walaupun alasannya hanya untuk mengisi waktu luang sambil menunggu musim banjir, tetap saja akhirnya dia ingin nenek buyut dari nenek buyutnya di akui sebagai pendiri kota buaya darat ini, ujung-ujungnya dia minta dianggap penting harus dilindungi dan disantuni, santunan di harapkan berupa makanan atau yang menyerupai makanan. Cuma bedanya kalo Yapto gak berusaha membangun image dan tidak berusaha untuk kelihatan berwibawa, kalo anggota dewan kan setengah mati jaga image biar keliatan berwibawa, namun hasilnya tetap saya lucu kadang norak seperti pelawak yang gagal membuat lelucon. Tapi ada kelebihan mereka yang tidak di miliki wakil rakyat di belahan dunia manapun anggota dewan di sini lebih merakyat, lebih sering muncul di televisi, di koran, di infotainment dan yang lebih sering lagi muncul di pengadilan.

Dengan fakta-fakta dan kenyataan yang ada saat ini maka kami Management FB menyimpulkan bahwa korp anggota dewan di Surabaya khususnya dan di nusantara pada umumnya di nyatakan telah gagal, hanya satu dari mereka yang dianggap telah berhasil yaitu saudara Adji Masaid, sebagai anggota dewan Adji Masaid telah berhasil, berhasil menikahi Anggelina Sondakh. Di atas semuanya itu kami menyadari bahwa tugas mereka sangatlah berat, terutama tugas menjaga image. Jaga image atau jaim lebih berat dari pada jaga ronda. Orang yang jaim juga kehilangan 75% kebahagiaan dalam hidupnya mengapa? Karena waktunya habis untuk jaga dan tidak sempat mengurus dirinya. Biasanya Jaga ronda di mulai dari jam 9 malem sampai jam 5 pagi kurang lebih sekitar 8 jam, itupun seminggu sekali. Tapi jaga image itu waktunya 16 jam sehari sepanjang tahun, mereka istirahat tidak jaim ketika tidur saja sekitar 8 jam. Kadang malah ada yang tidur pun tetep jaim, misalya mereka tidak mau tidur di rumah, maunya di hotel dan di temani wanita nekad seperti Maria Eva. Kebayangkan betapa berat tugas jaga image tersebut. Satu lagi kawan aku hampir tidak pernah mendengar kemotherapy dapat menyembuhkan kanker, aku beri tau rahasia besar dunia medis yang selama ini di sembunyikan para ahli kesehatan. Kemotherapy bukan untuk menyembuhkan kanker, tapi untuk menyembuhkan orang-orang yang jaim, kenapa sekarang justru di kenalnya untuk menyembuhkan kanker, ini gara-gara dokter ahli kanker yang jaim, dia sebetulnya tidak memiliki obat apapun untuk kanker karena jaim dan gak mau malu di depan keluarga pasien dia bialng di kemotherapy saja padahal seharusnya dia yang di kemo! Minimal tujuh kali baru bisa ilang sel jaimnya.

TURIS JEPANG TERSAYANG
Shandra temanku yang kuliah di Jepang nekad berlibur di kotaku ini, dia terkagum-kagum ketika dari jendela mobilku memandang sungai yang membelah kota " Luar biasa kreatif pemerintah kota ini. Ini mungkin satu-satunya di dunia, kota yang memanfaatkan sungai sebagai media promosi dan periklanan" Katanya so serius. Kuarahkan pandanganku ke sungai di samping jalan, di sana memang mengambang dengan bersahaja dan riang gembira bungkus kacang, bungkus rokok, bungkus mie instan berbagi merek bahkan bungkus tugu pahlawan pun ada di sungai, tak ketinggalan mengambang juga dengan anggun satu geng pembalut, mereka tersenyum genit padaku. Dari pada nanti aku GR, ku palingkan pandanganku ke arah Shandra kali ini wajahnya tersenyum, senyum pencelaan khas miliknya. Langsung saja aku raih pundaknya dengan tangan kiriku kutarik mendekat kemudian kujitak jidatnya pake tangan kanan. Aku berusaha menerapkan budaya Jepang padanya. Setahuku orang Jepang kalau merasa malu mereka akan bunuh diri, nah kalo orang Jepang sayang sama temannya mereka akan menjitak jidat temannya keras-keras.
Oya..ini lagu favorit gua sm Shandra, di klik dunk...lagu lama sih, tapi bukan lagu Oma Irama.

Shandra teman smu ku ini adalah gadis yang beruntung, karena bersikap manis patuh dan taat dia mendapat bea siswa untuk study di Jepang. Bea siswa itu ia dapat dari ibu bapaknya, aku juga sebetulnya sudah berusaha bersikap yang sama di depan ibu dan bapaknya Shandra tapi mereka tidak memberiku bea siswa hanya mendoakan saja semoga aku jadi anak yang berguna, karena waktu itu aku nampak tidak berguna soalnya terlalu banyak senyum, senyum ngenes di depan mereka. Di Jepang shandra kuliah jurusan ilmu politik di University of Mitsubishi, ayahnya yang menginginkan dia kuliah di situ, karena dulu mitsubishi evo bapaknya sering bermasalah, penyebabnya karena antara airfllow dan injector beda partai, sehingga mereka sering berselisih paham di ruang bakar . Kelak jika Shandra sudah lulus dan kembali ke Indonesia panggung politik Indonesia akan memilki primadona karena selain cerdas dan berani dia juga cantik juga seksi, maksudnya seksi konsumsi, seksi angkutan, dan seksi dekorasi. Jika gagal di dunia politik, gampang dia pasti paham masalah teknis seputar airflow dan injectornya Mitsubishi jadi…. buka warteg saja, warteg masakan Padang ( warung tegal masakan padang?)

Aku pernah menanyakan tentang kondisi politik, birokrasi dan tetek bengek seputar kondisi Negara saat ini, pertanyaanku panjang lebar sampai-sampai ia ngatuk waktu mendengarkannya. Aku ambil jepit jemuran tiga buah kemudian aku jepitkan di hidung dan dua telinganya. Ini juga budaya Jepang aku cuma mencontoh orang Jepang ketika ada temannya ngantuk saat diskusi. Wajah cantiknya jadi berantakan dengan bergabungnya tiga cepitan itu, tapi kantuknya benar-benar hilang dan dia bersiap melanjutkan diskusi lagi, kemudian aku lepas tiga jepitan dari wajahnya dan aku cium pipi kiri dan kanannya, kening dan hidungnya ini bukan budaya Jepang, itu pinter-pinternya aku saja mengambil kesempatan. " Aku akan jawab semua pertanyaanmu itu dengan satu perumpamaan" suaranya jernih seperti speaker Harman kardon .beda banget dengan suaranya Julia Perez dia suaranya kaya Toa.

Shandra mengumpamakan negeri ini seperti keluarga sederhana, di meja makannya tersedia tahu dan tempe yang kedelainya dari amrik, sayangnya di rumah ini ada tikus yang suka mencuri tempe tahu tersebut. Untuk mengatasi masalah ini pemilik rumah memelihara kucing, maka amanlah tahu tempe tersebut cuma jadi ada masalah baru, kucingnya jadi kurus, biar gak kurus pemilik rumah harus menyediakan susu untuk kucingnya, karena kalo beli susu terus menerus biayanya mahal maka pemilik rumah memelihara sapi biar dapat susu gratis. Berhasil dengan cara tersebut kucing jadi gemuk dan sehat, cuma ada masalah berikutnya sapi jadi kurus maka ia memutuskan merekrut tukang gembala sapi melalui audisi pencarian bakat di indosiar, agar sapinya terawat dan mendapatkan rumput yang cukup bila perlu rumput impor yang mengandung DHA biar sapinya lebih cerdas dari pemiliknya. Begitulah pengelola republik ini, untuk menyelesaikan satu masalah mereka menciptakan masalah baru, sungguh sangat tidak praktis berbelit, gelibed, bertele-tele dan memberi kesempatan pada banyak instansi dan orang-orang gak penting menjadi merasa penting.

Ketika ada orang bijak yang memberi saran cukup dengan membeli tudung saji saja untuk melindungi tahu dan tempe dari gangguan tikus, lebih praktis dan murah. Maka orang bijak ini akan menjadi musuh bersama, dia akan di musuhi oleh kucing, sapi dan tukang gembala sapi, karena dengan adanya tudung saji mereka jadi kehilangan pekerjaan yang sebetulnya pekerjaan mereka tidak di butuhkan. Makanya jangan heran untuk ngurusin korupsi aja di sini ada polisi khusus kejahata kerah putih , ada Timtas tipikor, trus ada komisi pemberantasan korupsi alias KPK, bercampur gelibet dengan BPK dan BPKP semuanya hebat-hebat dan top markotop. Katanya !!. Tapi yang jelas semakin banyak yang ngurus, korupsi malah semakin membumi di ibu pertiwi ini.

Terus terang aku jadi malu hati mendengar perumpaman dan penanganan korupsi yang di sampaikan oleh shandra, masalahnya dulu waktu masih smu ketika ia belum jadi temanku seperti sekarang ini, Shandra adalah pacarku yang sering aku traktir dengan cara korupsi di kantin sekolah. Tiap siang ku ajak dia makan siang di kantin, suasananya ramai sehingga di tugaskan satpam pengawas kantin untuk menangkap siswa yang makan tapi langsung pergi dan gak bayar. Seperti biasanya kalo selesai makan aku berjalan menuju kasir dengan langkah mantap, sampai di depan kasir aku ambil permen karet dua buah menunjukanya pada wanita di depan computer kasir itu seraya menyerahkan lima ribuan, sambil tersenyum sopan aku terima kembaliannya tiga ribu dari wanita naas itu. Lalu aku kembali ke meja tempat aku makan tadi, Shandra bidadariku masih menikmati orange juice di sana tersenyum bangga merasa memiliki arjuna yang royal karena mentraktir makan tiap siang sepanjang tahun. " Sayang, udah yu! Kataku padanya. "udah di bayar?" tanyanya. "udah dong" jawabku dengan sikap tubuh seperti Emir Kuwait. "Tapi permen karetnya doang" lanjutku dalam hati. Aku melenggang menggandeng tangan pacarku meninggalkan kantin tentu melewati satpam pengawas kantin."Siang pak, mari saya duluan’ sapaku ramah dan so akrab." O..ya mari..mari…" jawabnya, wajahnya nampak senang karena dia tadi melihatku menuju kasir untuk membayar. Dia gak tau kalo aku hanya bayar permen karetnya saja tidak untuk 2 sop buntut, 2 orange juice, 6 kerupuk dan 7 sisir pisang ambon.

Shandra memang suka banget pisang ambon , malah bisa di bilang fans berat, soalnya gantungan kuncinya juga berbentuk pisang ambon, antingnya motif pisang ambon. Semua poster di kamarnya juga gambar pohon pisang ambon berbagai pose yang di jepret khusus oleh om Darwis Triadi. Ada memang gambar David Beckham tapi kecil saja itupun lagi makan pisang ambon. Yang agak besar mungkin gambar Megan Fox, cewek tersexy versi pembaca majalah FHM itu terpasang di dekat pintu, posenya sedang jatuh terjerembab ke aspal itu karena terpeleset kulit pisang ambon. Sambil berjalan menuju tempat parkir mobil di sekolah aku serahkan permen karet padanya itulah teraktiran halalku, tak lama kemudian dari bibir tipis simetrisnya terdengar suara tak tok tak tok berulang-ulang.

Sampai di mobilnya, Honda Jazz full modifikasi yang berwarna kuning pisang ambon, di kabin mobil itu hanya tersisa dua tempat duduk. Jok belakangnya dia korbankan, jangan berpikir di korbankan untuk memasang perangkat audio seperti aliran modifikasi pada umunya tapi jok belakangnya di korbankan untuk menyimpan rak-rak bertingkat berisi pisang ambon untuk teman perjalanan katanya apalagi kalo macet biar gak boring . Pernah suatu ketika aku kehilangkan jejak waktu konpoi dari senayan, tapi aku selalu berhasil menemukannya, gampang tinggal liat aja kulit pisang ambon yang berceceran di pinggir jalan, akhirnya aku temukan dia di tempat parkir sebuah super market buah-buahan, tau kan kalian apa yang mau di belinya?. Bukan, bukan pisang ambon, tapi dia membeli anggur dan apel impor titipan mang Karta, lalu siapa mang Karta? Mang Karta adalah tukang kebun di rumahnya, tukang kebun khusus yang merawat pohon pisang ambon kesayangan Shandra. Selera buah tukang kebunnya memang jauh lebih baik.

Kecintaan Shandra kepada pisang ambon ini juga telah memberi inspirasi Ahmad Dhani untuk menciptakan lagu yang dinyanyikan Wulan Jamella, yang berjudul "Kamulah Makhluk Tuhan yang Tercipta Yang Paling suka Pisang Ambon" tau kan lagunya? coba deh kalian nyanyikan! " Otakmu sexy, itu terbukti dari caramu memikirkan pisang ambonku" "Bibirmu sexy, itu terbukti dari caramu,sebut pisang ambonku""Matamu sexy, itu terbukti dari caramu tatap pisang ambonku" Reff "Engkaulah makhluk tuhan yang tercipta yang paling suka pisang ambonku" ha…ha…ha…kuya! Kuya! gak habis pikir gue, apa sih yang ada di kepala Mas Dhani itu.

TIMBANGAN WARFARE....
Selain trik gratis makan di kantin, dulu aku juga suka menciptakan trik belanja hemat di super market, misalnya kalo beli pepsodent aku selalu beli yang medium tapi isinya aku tukar dengan yang besar setelah ujungnya di lipat terkebih dahulu, demikian juga dengan celdam isi tiga perpak selalu beli yang murah tapi isinya pasti sudah di tukar dengan yang mahal. Belanja buah? seperti apel, anggur, jeruk pokoknya buah apapun aku selalu menimbang dua plastic, satu yang isinya banyak satunya lagi yang isinya sedikit. Setelah di timbang kemudian aku tukar stiker harga buah yang sedikit aku pindah ke plastic yang buahnya banyak, buah di palstik yang inilah yang nantinya aku bayar di kasir. Stiker harga dari buah yang banyak aku buang kadang aku telen untuk menghilangkan jejak, dan plastik buah yang sedikit aku geletakin begitu saja, tapi kalo aku lagi baik hati aku balikin ke tempat semula . Methode ini ( jangkrik! nipu aja so ilmiah ) berlaku untuk semua belanjaan yang menggunakan ukuran timbangan untuk menentukan harganya termasuk telur, bawang, empon-empon, bedak, eye shadow, lipstick isi ulang dan bulu mata palsu. Hua..ha…ha….

Banyak banget trik belanja hemat yang telah aku ciptakan, aku tidak bisa menuliskannya semua di sini karena dapat menggangu stabilitas bisnis ritel di Indonesia. Semua trik sudah teruji dan sudah aku daftarkan sebagai kekayaan intelektual dan aku memegang hak cipta atas trik-trik tersebut. Waktu itu, aku mendaftarkan hak ciptaku bareng dengan pengusaha asal madura, dia juga sedang mengurus Hak Guna Usaha atas trotoar se Indonesia. Nah kalian tau kan sekarang HGU trotoar di berikan sama siapa? Semua pedagang di trotoar pasti punya copy annya.

Begitulah sobat, sebetulnya aku juga punya bakat korup, walaupun di kemas dalam sebutan kenakalan remaja, tapi bakat itu bisa berkembang jika tidak segera di luruskan. Untungnya waktu itu aku tidak diberi kesempatan jadi pejabat atau apapun yang memungkinkan aku korup. Dan yang lebih penting aku mesti Bantu si ginsul dengan memberinya makan dan sandang dari yang menjadi hak ku saja. Kalo pake`haknya orang lain dia bakalan liar, begitu pesen kakeku. Lagian aku benci kalo si ginsul udah liar, dia norak banget, sok! nya gak ketulungan, susah banget di atur. Tapi sekarang ini si ginsul gak pernah liar lagi. Sangat kompromis, toleran sudah agak-agak bijak juga, walau kadang ada dholimnya dikit. Kayanya sekarang aku sama si ginsul udah agak siaplah jadi pejabat terlebih jadi presiden aku siap banget, siap dadah-dadah ke kalian semua, tentu dari jendela mobil RI-1. Trus nanti kalian teriak-teriak " Pak Presiden I love you! Add aku dong Pak!" ada juga yang teriak " Pak Presiden kok testimoniku gak di bales seeh!". Nanti aku perintahkan Mensesneg untuk menjawab semua message dan testimony di FB ku. Kayanya tambah kacau deh kalo aku jadi presiden.

Shandra bilang kebiasaan-kebiasaan jelek pada mulanya membebani hati pelakunya namun kalo sudah sering melakukannya menjadi biasa dan ringan, Mencuri untuk pertama kali serasa menegangkan dan menakutkan tapi jika sudah sering menjadi kebanggaan, korupsi juga begitu sebagian orang malah menjadikannya sebagai karier. Bener juga kata-kata gadis cantik ini, gak sia-sia ibu bapaknya memberinya bea siswa. "Gak usah banyak ngoreksilah belajar jujur dulu aja dah bisa blom". Lanjutnya lagi. "Kalo gak bisa jujur nanti kita jadi merekapun sama saja bahkan mungkin lebih parah". Aku merasa kalimat terakhir ini di tujukan padaku, aku mulai menimbang-nimbang untuk melakukan pengakuan jujur padanya tentang makan siang di kantin sekolah itu."Semua orang gak suka di bohongi, termasuk aku" Katanya lagi. Aku mulai ragu dan takut untuk jujur padanya. "Tapi kejujuran itu harus kita terima walaupun pahit" lanjutnya wajahnya teduh seperti kaca mobil berlapis V-Cool warna hitam 60% . Akhirnya hatiku mantap untuk jujur padanya tentang gaya Emir Kuwaitku waktu pacaran dulu.

Museum Sampoerna adalah tempat yang kupilih untuk ia kunjungi, benar saja dia senang berlipat kuadrat . Mengikuti perjalanan dan perjuangan trah Sampoerna meraih sukses, kerja keras sangat ia sukai. Semua galeri dia pandangi dengan seksama semua naskah elektronik yang terdsedia di sana ia baca. Penjelasan dari guide ia resapi betul. Lama sekali kita berada di sana apalagi saat ada di lantai dua museum itu, ia terpesona oleh gerakan ritmis ratusan wanita pelinting rokok. Bagus katanya seperti nonton dvd di cepetin . Lalu aku tunjukan padanya kursi keramatku."Disini biasanya aku duduk berlama-lama sambil membaca buku kalo otaku sedang black out". Kataku sambil menunjuk kursi kayu jati peninggalan kakek buyutnya Kang Mas Poetra Sampoerna. Dia mencoba duduk di kursi itu matanya terus melihat ke bawah ke dvd yang sedang di cepetin. "Inilah kursi pedagang asongan di kereta itu dari sini semuanya bermula, ide cemerlang dan kerja kerasnya di susun di atas kursi ini" Kataku menjelaskan " Maka berbaik-baiklah pada semua pedagang asongan" Lanjutku sekenanya. Dia tersenyum dan mencubit pahaku" Aku laper" katanya. Dulu waktu pacaran gak pernah dia bilang begitu, kalo laper di gak ngomong tapi langsung merogoh tas dan mengeluarkan satu sisir pisang ambon.

Cafe Sampoerna letaknya persis di sebelah museum, suasananya asik banget, makananya juga ok, ini juga salah satu tempat sembunyiku, kalo Surabaya di serang terik tak terelakan. Aku pesankan untukya menu sehat wal’afiat dan nikmat, "Ikan Salmon dengan kentang tumbuk sabun colek Ratmi B29". Kentangnya enak dan gurih campuran mayones dan kejunya terasa banget, warnanya kuning lembut seperti sabun colek. Apalagi ikan salmonya, merah nampak sehat dan segar tanpa duri (lo kata bandeng pake duri). Lidah jepangnya lansung nyambung sama sajian pilihanku, inilah waktu yang tepat untuk jujur padanya, lalu aku ceritakan semuanya, tidak ada yang terlewat. Dia terbengong-bengong tidak percaya sampai juice terong belandanya di seruput terus, habis empat gelas ukuran jumbo. "Lo tuh emang gila" katanya sambil geleng-geleng."Lo yang bikin gue gila" Jawabku dengan wajah penuh penyesalan. Dia membaca air mukaku lantas tersenyum" Walaupun telat banget, gue seneng lo udah jujur " Katanya bijak. "Ntar lo cari keturunan ibu kantinnya, lo mesti bayar, lo kan udah mapan, sekalian sama bunganya berapa taun tuh? Lo itung kaya ngitung jakat mal" lanjutnya lagi sambil tersenyum manis banget. "Ok sayang akan aku bayar demi cinta kita" Jawabku sambil menatapnya. "Berisik" jawabnya cepat. "Energi sudah full lagi, gimana lo siap buat keliling-keliling lagi" Tanyaku. "Yup! i am ready" tapi bayar dulu dong!". Jawabnya. "Ok gue ke kasir dulu ya mo bayar" kataku. ‘Tidaaaaaaak, biar gue panggil pelayannya aja, gue pengen lo bayar di depan gue ha..ha..ha.." katanya sambil terbahak. Kita tertawa keras`sekali, pengunjung yang lain semua menoleh ke arah mejaku, pelayan yang membawakan tagihan juga cengar-cengir tapi wajahnya bingung. Setelah ku beri tip baru wajahnya berangsur-angsur normal.

Kita berdua keluar café, tidak ada satpam pengawas café di sini ha..ha.ha…, senang banget rasanya, ada rasa plong didadaku, enak juga jujur itu, kalo tau jujur kaya gini rasanya, dari dulu gue jujur (Busyet berarti selama ini gak pernah jujur!). Ini langkah awal, aku belajar jujur dari pada ngomong dan ngoreksi orang mulu, biarlah langkah kecil ini aku jadikan tonggak untuk menjadi aku yang lebih baik lagi, sebelum aku jadi presiden suatu saat nanti. Amiiiiiiiiin. Sekarang aku tinggal mengingat-ingat berapa banyak lagi dusta-dusta yang harus aku akui, berapa lagi hutang-hutang yang harus aku bayar termasuk bunganya. Aku harus membayar semuanya, membayar kekurangan pepsodent, celana dalam, buah-buahan, telur, empon-empon, bedak, lipstick isi ulang dan bulu mata palsu untuk adik perempuanku. Semuanya harus aku bayar ke super market-super market itu.

Walau semuanya nampak berat tapi rasanya aku punya kekuatan untuk melakukannya. Sungguh aku merasa kuat dan merasa senang sekali siang ini selain beban dustaku berkurang, sejak dari dalam café sampai ke mobil, tangan Shandra tidak pernah lepas bergayut di lenganku. Rambutnya berkilau-kilau di terpa cahaya matahari, wangi harumnya lembut terasa di hatiku. Terik siang ini memaksanya sedikit berkeringat, aroma wangi perempuan dewasa menggoda hidungku, membuat otak kiriku berhenti bekerja . Mudah -mudahan aku masih ingat arah ke Sidoarjo, dia ingin melihat letupan Lumpur lapindo. Tapi akan ku beri tau padanya ada yang meletup-letup di dadaku lebih keras dan tak teratur, dia pasti akan membatalkan niat kunjungannya, seperti dulu dia lebih suka meredakan letupan di dekatnya, dari pada melihat-lihat letupan di tempat yang jauh.

Aku mulai menjalankan mobilku bergerak perlahan."Hati-hati sayang" Ucapnya pelan dan bening penuh rindu. Aku hentikan mobilku, hatiku berkata inilah saatnya , kemudian aku bisikan sesuatu di telinganya. Dia mencubit perutku lalu menatapku, mengangguk pelan dan tersenyum penuh arti. Aku jalankan lagi mobilku tentu arahnya tidak ke Sidoarjo ngapain juga siang-siang liat Lumpur, gak ada kerjaan apa!!!!. Lagian itu masih tugas presiden yang sekarang. Kecepatan mobil aku tambah, saat ini kita berada di depan pintu tol perak, tujuan kita hanya sepuluh menit dari pintu tol ini apalagi jika ku injak pedal gas dalam-dalam mungkin hanya tujuh menit. Dia terus tersenyum sepanjang perjalanan, kadang mengeleng-gelengkan kepalanya, seperti tidak percaya kepada apa yang akan terjadi.

Dari audio di mobilku mengalun lembut suara Gita Gutawa menyanyikan sempurna milik Andra yang bertulang belakang itu. Bibir tipisnya ikut bersenandung…. ‘ Kau adalah darahku….’ " Kau adalah jantungku….’ " Kau adalah hidupku…" " Racuni diriku……." " O…. sayangku kau begitu……" " Semprulnya………’ " Semprulnya………." " Semprulyaaaaaaaaaa!!!! Kita berdua tertawa, mentertawakan kepura-puraan sejak di bandara padahal hati kita tak berdaya, tak berdaya melawan kenangan ketika masih bersama….

Semua tokoh dalam Cerita ini adalah fiktip, kecuali tokoh pisang ambon.

Haduh sampe lupa!! Selamat ulang tahun Surabaya yang ke 715 tuwir banget sih lo! Gak suka gue, tapi Surabaya Shopping Festipalnya ok la yah! Diskon di mana-mana, tadinya gue gak tau Walikota Bambang DH dapat ide dari siapa, taunya bisikan maut dari si Dewi, Gula, Erin dan Mel membawa hasil, met belanja deh buat kalian semua. Kasian cowok-cowok lo, gesek terus mas……!!! Kalo kartu ATM nya dah habis pake KTP juga bisa, di gesek di jidat tapi!!






KEJARLAH DAKU MATAMU KUDULEK

Siang ini terik sekali aku bersama Asikin bergegas menuju kerindangan pohon sono kembang di depan mesjid. Di bawah pohon itu ada kursi kayu panjang tanpa sandaran jumlahnya cukup banyak bederet-deret, memang sengaja di sediakan oleh takmir mesjid untuk jama’ah yang mau melepas sepatu. Orang-orang sudah mulai berdatangan untuk melaksanakan sholat jum’at hari ini. Dibawah pohon itulah aku melaksanakan ritual buka sepatu bareng Asikin yang dilaksanakan tiap hari jumat . Kalau sedang diluar kota dan jum’atan di mesjid lain aku selalu terbayang ritual buka sepatu ini. Ada sesuatu yang indah sulit dibayangkan dan taktergantikan. Sambil melepas sepatu aku ngobrol ringan, obrolan yang tak biasa, bukan masalah kerjaan, bukan masalah gebetan, juga bukan masalah uang, topiknya beragam tapi penekannya ada pada hikmah, selalu begitu, ada saja, dan tahu kah teman apa yang membuat obrolan itu tambah asyik, bukan minuman pembukanya, bukan camilan lezatnya, juga bukan kepulan asap rokoknya. Ada kenikmatan yang tidak bisa dinikmati di café manapun, ditempat itulah kita berdua ngobrol sambil menggosok-gosok sela jari kaki kita masing-masing , alamak…. Nikmatnya membuat ketagihan, kayak gatal-gatal perih gimana gitu. Kadang ada kulit-kulit jari kaki kita yang terlepas karena digosok, sebagai ungkapan rasa sayang kita biasanya saling lempar dengan bahan mentah krupuk kulit itu ha..ha..ha….so sweet…

Seperti siang ini, obrolan kita terhenti karena diseberang jalan depan mesjid ada seseorang yang cukup menyita perhatian. Seorang wanita tua, kulinya keriput, rambutnya hampir putih seluruhnya bahkan agak kebiru-biruan, giginya tanggal ada yang tersisa beberapa tapi menghitam. Tidak pernah kita lihat wanita tua itu di daerah ini sebelumnya. Dia melintas begitu saja masuk ke gang buntu dan menghilang. Aku tatap Asikin sambil mengernyitkan dahiku “siapa wanita tua itu Kin, kayaknya bukan warga sini?”. “Terus kemana dia masuk gang kok langsung hilang?” “Sssstttttt” Asikin menempelkan telunjuknya dibibirnya,wajahnya serius sekali. Aku tambah penasaran “ Emang siapa wanita itu” tanyaku lagi “ yang lewat tadi itu adalah Dunia yang kita perebutkan, yang membuat kita jadi serakah, yang membuat kita menikam teman dalam pangkuan, yang membuat kita terpecah belah antara satu dengan yang lainnya. Dialah yang membuat Caligula gila dan mengankat kudanya menjadi menteri. Dia adalah harta Tuthankhamun yang banyak itu, sehingga Fir’aun yang doyan balsam tersebut minta gelar tuhan. Dia itulah yang membuat George Bush menginvasi irak, minyak yang dia incar tak lebih adalah keringat dan dahaknya”.

Sudah serenta itukah dunia kita ini Kin?, selama ini kita hidup memperebutkan dunia beserta isinya yang tak lebih adalah seorang wanita tua” ucapku “ jangan salah men!! Itu karena kita melihatnya dari sini” katanya lagi “ maksudmu” tanyaku lagi. Dia tidak menjawab tapi langsung menarik tanganku mengambil dua pasang terompah dan menyerahkannya satu padaku setelah mengenakannya dia mengajaku berjalan keseberang jalan terus agak kekanan di sana ada warung makanan dan pangkalan ojek ada beberapa orang yang sedang makan dan ada tiga orang tukang ojek yang duduk diatas jok motornya. Kepada tiga orang tukang ojek itu Asikin bertanya “ Bang barusan liat nenek saya nggak lewat sini masuk ke gang buntu?” salah seorang menjawab “ Gak ada nenek-nenek dari tadi bang, ada juga barusan yg masuk gang buntu cewek cakep pake rok mini, tank top merah ketat pokoknya sexy banget dah!” Asikin melirik kearahku sambil mengangkat bahu kedua telapak tangannya menghadap keluar dan diangkat sedikit “ apa kataku” ucapnya. Aku pandangi tukang ojek itu “ Bang barusan dari sana saya lihat nenek tua keriput masuk gang situ, masak abang gak liat?” tanyaku untuk meyakinkan “ Bang! kalo yang barusan lewat itu nenek-nenek ngapain kita suit-suitin, gila apa kita godain nenek-nenek peot”. jawab yang satunya lagi, disambut ketawa ngakak ketiganya.

Setelah mengucapkan terima kasih kita berjalan kembali menuju bawah pohon sono kembang , sambil berjalan Asikin bersabda “begitulah, dunia sering menipu, jika kamu tanyakan pada segerombolan cewek-cewek smu abg didepan sekolah itu, siapa orang yang barusan masuk gang buntu tadi, mereka pasti menjawab, cowok cakep wajahnya mirip Rain keren banget dah!”. “My name is Rain pake hitam siapa takut!, begitu paling-paling mereka bilang. Untuk dapat melihat melihat kita memang membutuhkan lebih dari sekedar mata. Mata kita ini optical banget kemampuannya hanya sampai tiga dimensi tidak lebih. Dimensi-dimensi diatasnya harus diraba dengan mata yang lain. “mata hati maksud loe?” “ya… mata hati, mata bathin atau terserah mo pake istilah apa yang penting tuh mata gak bisa di dulek”. Kamu tau nggak Gus…Sebagian orang menjual negaranya untuk mendapatkan dunia penipu itu, sebagian ada yang menjual dirinya untuk mendapatkan dunia, kelak mereka akan tahu ternyata dunia tidak lebih berharga dari harga diri dan kehormatannya. Lalu bagaimana supaya kita tidak mudah tertipu oleh dunia? “Sering-sering lah menggosok sela jari kaki dibawah pohon sono kembang”. Ucapnya. “Persetan dengan dunia beserta isinya aku sudah punya Ade Fitria yang baik, dengan kecantikannya yang teramat sangat sungguh” Lanjutnya. “Emang dia bukan bagian dari isi dunia?” Tanyaku. ” Bukan! Dia isi hatiku” matanya mulai sendu. Aku serahkan segenggam kulit dari sela jari kakiku yang terkelupas padanya. Asikin melotot bola matanya mau keluar!!! “Goreng dulu aku tidak suka krupuk kulit mentah!!!”. “ Minyak goreng mahal Kin”. “Pake pasir goblok!!!”

Hikmah dari cerita ini adalah” Menipulah sebelum kita keriput” atau “ Gorenglah kerupuk kulit menggunakan pasir”




2 komentar:

Anonim mengatakan...

setuju dunia adalah penipu ulung yang di idamkan

Anonim mengatakan...

km juga sering nipu patun....